Kabar viral selalu menjadi topik hangat yang dibicarakan oleh masyarakat. Berita atau informasi yang menyebar dengan cepat di media sosial seringkali memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Dari sisi positif, kabar viral dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan mengedukasi masyarakat. Namun, di sisi lain, kabar viral juga dapat menimbulkan kepanikan dan memicu kontroversi di kalangan masyarakat.
Menurut pakar media sosial, Arief Aziz, kabar viral dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat. “Kabar viral memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini publik. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk bijak dalam menyikapi kabar viral yang beredar,” ujar Arief Aziz.
Dampak positif dari kabar viral dapat dilihat dari penyebaran informasi yang cepat dan luas. Misalnya, ketika terjadi bencana alam, kabar viral dapat digunakan untuk menggalang bantuan dan menyebarkan informasi evakuasi kepada masyarakat. Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, yang menyatakan bahwa kabar viral dapat membantu dalam upaya penanggulangan bencana.
Namun, di balik dampak positifnya, kabar viral juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Misinformasi dan hoaks yang tersebar melalui kabar viral dapat menimbulkan kepanikan dan memicu konflik di masyarakat. Hal ini disampaikan oleh pakar komunikasi, Yudi Latif, yang mengingatkan pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
Dalam menghadapi kabar viral, masyarakat perlu bijak dalam menyaring informasi yang diterima. “Jangan langsung percaya dengan kabar viral yang beredar. Selalu lakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum menyebarkannya,” ujar Yudi Latif.
Sebagai masyarakat yang hidup di era digital, penting bagi kita untuk bisa memanfaatkan kabar viral dengan bijak. Dengan demikian, dampak positif dari kabar viral dapat dirasakan oleh masyarakat secara keseluruhan.